Langsung ke konten utama

Paling Pertama dan Selalu Bersama

sonic linguistic jajan es teh bareng
Alhamdulillah.. betapa bangganya ketika diri ini melihat pengumuman diterima menjadi salah satu
dari 120 siswa MAN Insan Cendekia Serpong. Aku selalu berharap yang terbaik untuk pilihanku.
Tiba waktunya daftar ulang. Aku bersama keluarga dan guruku melakukan perjalanan ke calon sekolahku, MAN Insan Cendekia Serpong. Untuk pertama kalinya aku melihat sekolah ini, kesan pertama sungguh mempesona. Melihat keadaan sekolah dan asrama yang bersih, setiap lewat selalu diberi salam oleh para siswa, civitas akademik yang ramah, dan sebagainya. Jadi tak sabar ingin merasakan menjadi siswa sekolah ini.
Setelah aku selesai daftar ulang dan melihat-lihat
Matrik 1
Studi Kolaboratif 2013
lingkungan sekolah, aku kembali ke mobil untuk mengambil bekal makan siang bersama keluargaku. Di tempat parkir aku bertemu dengan sebuah keluarga yang nampaknya sedang
melakukan daftar ulang juga sepertiku. Aku beserta keluargaku bersalaman dengan keluarga itu. Kemudian aku berkenalan dengan calon siswa MAN Insan Cendekia Serpong itu. Namanya Restu. Lengkapnya Restuty Amalia. Ini merupakan awal pertemananku dengannya.

Tiba saatnya sekolah. Awal masuk asrama tanggal 7 Juli 2012. Aku berangkat menuju Serpong beserta keluarga dan tetanggaku
idul adha kelas XI

dengan membawa banyak perlengkapan yang harus dibawa untuk digunakan selama aku bersekolah di sana.
Setelah PTS Al Buruuj, masa orientasi kami, kelas pertama yang harus kami jalani yakni kelas matrikulasi. Kami dibagi menjadi lima kelas. Aku termasuk kelas Matrik 1 yang bertempat di laboratorium bahasa (dekat blue room dan laboratorium komputer lantai dua yang sekarang susunannya mungkin sudah berubah karena ada renovasi). Aku bersama dua puluh tiga temanku di matrik 1. Ternyata Restu satu matrik denganku. Matrik 1 yang kebersamaannya tetap terjaga hingga kelas XII sampai memiliki nama, yakni Neo Maxis.

idul adha kelas XII bareng anak kamar 202H


Setelah matrikulasi, kami dibagi menjadi lima kelas. Dari kelas X-1 hingga X-5. Aku masuk di kelas X-5 dan ternyata.. Restu juga sama. Kita sama-sama lagi di kelas X-5 yang kami namai "Unpentium Betelgeuse". Di kelas X-5 ke mana-mana aku sering bareng sama Restu termasuk duduk di kelas. Setiap kali moving class, aku dan Restu sering duduk di depan. Awalnya mungkin karena jarang ada anak yang mau duduk di depan. Lama-kelamaan aku merasa nyaman duduk di depan supaya lebih fokus menyimak penjelasan dari guru. Di kelas X aku sering mendapat nilai di bawah KKM sehingga harus mengikuti remedial bahkan tak jarang aku ikut re-remedial.

Next.. kelas XI. Setelah tertatih-tatih meraih nilai supaya tetap survive di IC. Akhirnya aku masih ditakdirkan untuk merasakan fasilitas di IC. Meskipun tidak sesuai harapanku yang awalnya ingin sekali masuk jurusan IPA. Tapi apalah daya, nilaiku tak mencukupi persyaratan menjadi anak IPA. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak masuk IPA, IPS pun jadi. Yang penting masih bertahan di IC, sekolah kebangganku ini. Mungkin ini merupakan awal dari perjuangan baruku. Semoga ini merupakan pilihan terbaik. Dengan mantap aku memulai perjalan mencari ilmuku sebagai anak IPS. Tentunya aku tak sendiri di IPS. Ada 34 siswa IPS diangkatanku. Tak kusangka.. ternyata Restu juga masuk IPS. Dan kita sama-sama satu kelas lagi yakni kelas XI SS2 yang kami namai "Serdadu Semut". Mungkin kita memang ditakdirkan untuk bersama dari awal hingga akhir pejuangan di IC. Atau bahkan hingga ke depannya?
krida X5


monas
Tiba saatnya menjadi kelas XII, kakak tertua di sekolah. Aku masuk kelas XII SS1 yang kami namai "GGS" kebetulan pas kita kelas XII, gedung pendidikan sedang di renovasi sehingga kita menggunakan asrama gedung F sebagai ruang kelas darurat. Akhwat dan Ikhwan dipisah. Aku dan Restu masih bersama. Tak ada bosannya. Mungkin Restu sempat merasakan bosan karena tetap satu kelas denganku. Ditambah lagi kita sekamar selama kelas XII ini di 202H bersama Atiq dan Cocom. Kita saling memotivasi satu sama lain, mengingatkan, bercanda, saling membantu, kadang juga jail atau iseng, curhat kalau ada masalah akademik maupun masalah non akademik, kadang aku ngerasa sebel gara-gara susah bangunin mereka. Tapi aku juga pernah susah dibangunin meskipun ga sering. Di kelas XII ada kelas intensif sebagai jam belajar tambahan untuk menghadapi UN dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Mulai tahun kami, UN menggunakan komputer. Ketika pembagian kelas intensif, aku masih satu kelas dengan Restu. Waaaaaah.. ini bener-bener kebangetan sekelas dari awal hingga akhir.
Sebenarnya ada satu orang lagi yang selalu sekelas denganku dan Restu sejak kelas matrikulasi. Dia adalah Yassin. Tapi pas kelas XII Yassin pisah kelasnya :'( hiks.. pas intensif juga kelasnya pisah.
kado sederhana buat ultah restu

Di saat anak-anak angkatan mulai banyak yang memanggil Restu dengan nama "Tuti", entah kenapa mulutku terasa kaku untuk memanggilnya dengan nama itu. Aku lebih suka dan lebih lancar memanggilnya dengan nama "Restu". Mungkin aku menjadi satu-satunya anak angkatan yang memanggilnya dengan nama Restu. Entahlah..

Di kelas XI aku lebih aktif di organisasi sedangkan restu di kepanitiaan. Beda halnya di kelas XII, Restu lebih aktif di angkatan karena ia menjadi BPH angkatan tepatnya Sekretaris.
cantik kan? drama sonlis
Setiap kali orang tuaku menelepon, sering sekali menanyakan kabar Restu, terutama ibuku. Pun dengan Restu, tiap kali orang tuanya menelepon, sering menanyakan kabarku. Mungkin karena perkenalan setelah daftar ulang itu yang membuat orang tua kami ingat.

Banyak sekali hal baru yang aku dapatkan setelah berteman dengannya. Aku sering cerita mengenai pengalaman hingga masalah-masalahku kepada Restu. Dia selalu mendengarkan dan memberi masukan untukku. Aku merasa sepemikiran dengannya sehingga membuatku nyaman ketika berbicara dengannya.

Hal yang aku ingat dari Restu..
kamar 202H sonlis 2015
dia itu orangnya suka ketawa, ngga tau kenapa aku jarang melihatnya marah atau terbawa emosi yang berlebihan. Beberapa kali pernah, tapi marahnya Restu itu menurutku lucu, dia sering merasa geregetan sendiri entah itu karena orang lain, sistem asrama, atau apapun yang membuatnya jengkel. Tapi marahnya tak lama, bahkan ketika jengkel dia masih tertawa-tawa. Aku banyak belajar darinya tentang hal ini.
kamar 202H studi lapangan taman nusantara
Sabun lifeb**** warna hijau? Komik Conan? something cute? girly? kadang gaje? percaya adanya the power of kepepet? (ini yang sering bikin aku kesal), kadang nomaden, berteman dengan siapa saja, baca novel Harry Potter dari satu sampai tujuh yang ia pinjam di perpustakaan, laundry bareng, bahasa Arab, dengerin lagu-lagu mocca dari music box sambil tiduran di kasurnya yang ada di atas bahkan ngga jarang sampe ketiduran, dia sering membanggakan dirinya ketika dibandingkan usianya dengan teman-teman yang lain karena dia merasa lebih muda, dan masih banyak lagi. Aku juga sering memiliki pendapat yang sama dengan Restu. Apa yang ingin aku ceritakan nampaknya sudah Restu tau dan ia juga ingin menceritakan hal itu. Jadi aku merasa "klop" dengan Restu. Restu itu suka benda-benda yang imut-imut, unyu-unyu, lucu-lucu, ya.. semacam itulah.
stukol kelas X
senyum khas Restu :)

Kontrol emosi yang stabil menjadikannya lebih bisa menghadapi orang-orang yang memiliki sifat agak menyeleweng atau yang memiliki sifat yang kurang disukai teman-teman angkatan sehingga Restu sering mengingatkan orang-orang tersebut. Aku kagum dengan sifatnya yang satu ini. Aku ingin belajar untuk menjadi seperti Restu yang memiliki sifat rendah hati dan murah senyum :). Terkadang aku merasa tidak suka ketika ada teman lain yang dekat dengan Restu sampai sering cerita tanpa memberitahuku. Tapi aku harus sadar bahwa teman Restu bukan cuma aku, semua orang bisa berteman dengannya. Jadi, aku berusaha untuk tidak selalu bergantung dengan Restu.

Sempat ada rencana ingin kuliah bersama di UPI. Aku ingin mengambil pendidikan bahasa Arab dan Restu Bimbingan Konseling. Tapi takdir berkata lain. Kini saatnya kita berjuang ditempat yang berbeda. Aku di psikologi UGM dan Restu di sosiologi Unpad. Semoga kita bisa selalu bersama meskipun terpisahkan oleh jarak. Rasanya aku ingin selalu mengenang masa-masa di mana aku dan Restu bersama. Kapan ya kita bisa bercanda bareng lagi?
wisuda
(Restu-Oom-Atik)
HBD Restu8 Desember 2015 HAPPY BIRTHDAY RESTUTY AMALIA :D miladuki sa'idah, baarakallaahu fii umriki.. diumurmu yang semakin tua :D ini semoga apa yang dicita-citakan dapat diwujudkan diwaktu yang tepat, semoga selalu diberi kesehatan, selalu dilindungi Allah, dan selalu istiqomah dalam kebaikan, jadi dirimu sendiri ya, Res. Terima kasih telah menjadi malaikat pengisi kekosonganku di IC. Semoga kamu selalu diberikan teman yang jauh lebih baik dariku kapanpun dan di manapun :'). Ngga nyangka, ya. Dari awal masuk IC yang kita sama-sama ngga punya kakak kelas atau teman satu sekolah, sulit beradaptasi, selalu saling menguatkan meskipun sering banget harus remedial, sempat berpikiran kita ngga bisa survive di IC gara-gara nilai yang tidak mencukupi persyaratan tapi alhamdulillah bisa bertahan hingga diwisuda menjadi alumni Insan Cendekia, sekolah yang banyak diimpikan orang-orang. ^.^ ngga sabar pengen cepet-cepet ketemu Restu nih. See you later, my best friend. Semoga Allah dapat mempertemukan kita lagi ya, :) hingga di surga nanti :) aamiin



  


Komentar

  1. Penjelasan Artikel S128 Tajen Online
    Akan membagikan pengetahuan mengenali Ayam Bangkok super tersebut
    Berikut Artikel Terupdate :

    Cara Mengenali Ayam Bangkok Pukulan Super
    https://tajenonline.net/cara-mengenali-ayam-bangkok-pukulan-super/

    Terima kasih sudah mengizinkan saya berkomentar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liburan Berkedok KKN (Cerita KKN Part 4/D-day)

Bismillahirrahmanirrahim Halo teman-teman, lama banget vakum dari blog, ini gue mau lanjutin cerita KKN gue. Gue kan ikut periode KKN yang ke 2, antara semester 6 dan 7, akhir Juni sampai awal Agustus 2018, dan ini gue ngetik cerita KKN pas akhir Desember 2018 sampai Januari 2019. Jadi ya maklum ya kalau beberapa udah agak lupa, karena peristiwanya udah lewat sekitar 5 bulan lalu. OK, dari pada gue kebanyakan cuap-cuap, mending gue langsung cerita aja nih ya. Tapi sebelumnya teman-teman udah baca tulisan gue yang sebelum-sebelumnya kan? Cerita KKN dari part 1-3? Kalau belum, silahkan dibaca dulu sebelum baca cerita gue yang ini, karena cerita ini sambungan dari blog-blog sebelumnya. Oh ya, di sini, gue ga bakalan cerita full semua dinamika yang terjadi saat hari H KKN. Karena kalau diceritain semuanya pasti bakalan banyak banget dan kalian juga mungkin bakal capek dan bosen bacanya. Ya kali gue masa mau cerita gimana gue nyetrika, gimana gue nyuci, gimana gue jemur pakaian -___-

Hati yang Terbolak-Balik Menuju Keberangkatan (cerita KKN part 2)

Bismillahirrahmanirrahim Insyaallah kali ini gue coba lanjutin nulis blog lagi setelah sekian lama. Temen-temen mungkin udah pada baca blog gue yang sebelumnya yang judulnya “Skenario Allah Jauh Lebih Indah dari yang Kami Bayangkan” yang di- publish bulan April. Kalo belum baca, silahkan baca itu dulu aja karena satu rangkaian dengan blog KKN ini. Mohon maap ya kalau di blog ini ceritanya kurang lengkap atau alurnya lompat-lompat soalnya gue nulis ini lebih dari sebulan setelah pulang KKN, jadi agak lupa-lupa cerita lengkapnya, nanti komen aja di bawah kalau ada yang kurang tepat ceritanya, hehe.. Tim KKN kami bondingnya ga pake makrab, cuma jalan-jalan ke Kaliurang sambil main game Perkenalan  Selamat membaca jual baju bekas di sunmor Selama persiapan KKN gue masuk di divisi Danus (Dana Usaha) yang kerjaannya nyari duit lewat dagangan, bareng anak-anak lain (Ammar, Ayang, Rangga, Hana, Kas, Resti & Putri) yang dikoordinir oleh kapten Wafalur. Kerjaan divisi Danus

Yang Pertama dan Selalu Bersama (Season 2)

Sebelum ini, gua udah pernah nulis cerita dengan judul ini dan kali ini gua bakal menceritakan hal serupa tapi tak sama. Apa hayoo? pake baju mirip warnanya tanpa janjian Seputar pertemanan juga, tapi di tempat yang berbeda. Kalo sebelumnya gua cerita waktu SMA, kali ini di tempat perkuliahan. Waktu awal gua masuk perkuliahan, ada ospek kan, dan di ospek ini peralatan yang harus disiapin cukup banyak, termasuk caping. Waktu itu gua berniat untuk titip orang aja beli capingnya, gua ga pernah beli gituan. So, gua tanyalah di grup line angkatan gua waktu awal-awal sebelum ospek. Gua mau titip beliin caping. Ada satu orang yang bersedia dititipin di grup itu, namanya Ahda. Gua akhirnya PM-an sama dia kan buat nitip caping, kapan dibawanya, berapa harganya, dll. Kami awal ketemu pas foto angkatan buat tugas ospek fakultas. Di sana, dia agak kaget pas tau gue cewek. Sebenernya diawal-awal gua masuk ke grup kuliah juga gua udah sering disangka cowok, tapi abis itu gua bilang ke mereka kalo gu